Selasa, 23 Agustus 2011

TANGKUBAN PERAHU

Dulu, ada sebuah kerajaan di Priangan Tanah. Tinggal keluarga bahagia. Mereka ayah dalam bentuk anjing, namanya Tumang, seorang ibu yang disebut adalah Dayang Sumbi, dan seorang anak yang disebut Sangkuriang.
Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu seharian, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena ia tidak diburu rusa. Kemudian ia berpikir untuk menembak anjing sendiri. Kemudian ia mengambil hati anjing dan dibawa pulang.

Segera Dayang Sumbi menemukan bahwa itu bukan rusa tuas tapi itu Tumang, anjing sendiri. Jadi, Dia sangat marah dan memukul kepala Sangkuriang itu. Dalam insiden itu, Sangkuriang terluka dan mendapat luka kemudian melemparkan jauh dari rumah mereka.

Tahun pergi tinggal, Sangkuriang telah melakukan perjalanan banyak tempat dan akhirnya tiba di sebuah desa. Dia bertemu seorang wanita cantik dan merasa jatuh cinta padanya. Ketika mereka sedang membicarakan rencana pernikahan mereka, wanita itu menatap luka di kepala Sangkuriang itu. Ini cocok untuk luka anaknya yang telah meninggalkan tahun severall sebelumnya. Segera ia menyadari bahwa ia merasakan cinta dengan anaknya sendiri.

Dia tidak bisa menikah dengannya tetapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, ia menemukan jalan. Dia butuh sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat mereka dalam satu malam. Ia membangun danau. Dengan fajar sesaat pergi dan perahu itu hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, dia menerangi horison bagian timur dengan kilatan cahaya. Hal itu membuat ayam berkokok untuk hari yang baru.
Sangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu. Rasanya atas dan menjadi gunung Tangkuban Perahu Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar