Selasa, 23 Agustus 2011

Suatu malam, sementara mereka berdoa, Buto Ijo raksasa dengan kekuatan supranatural melewati rumah mereka. Dia mendengar mereka berdoa. "Jangan khawatir petani aku bisa memberimu anak.. Tapi Anda harus memberiku anak bahwa ketika dia 17 tahun," kata Buto Ijo. Para petani sangat bahagia. Mereka tidak berpikir tentang risiko kehilangan surat anak mereka dan setuju untuk mengambil tawaran tersebut. Kemudian, Buto Ijo memberi mereka sekelompok biji mentimun. Para petani menanamnya dengan hati-hati. Kemudian benih berubah menjadi tanaman. Tidak lama setelah itu, mentimun emas besar tumbuh dari tanaman. Setelah itu matang, para petani memilih dan memotongnya. Mereka sangat terkejut melihat gadis cantik di dalam mentimun. Mereka bernama Timun Mas nya atau Timun Emas. Bertahun-tahun lewat dan Timun Mas telah berubah menjadi seorang gadis cantik. Pada ulang tahunnya yang ke-17 nya, Mas Timun sangat senang.Namun, orang tua sangat sedih. Mereka tahu mereka harus memenuhi janji mereka untuk Buto Ijo raksasa tetapi mereka juga tidak ingin kehilangan putri tercinta mereka. "Putri saya, mengambil tas ini. Hal ini dapat menyelamatkan Anda dari raksasa," kata ayah. "Apa maksudmu, Ayah? Aku tidak mengerti," kata Mas Timun.Tepat setelah itu, Buto Ijo datang ke rumah mereka. "Jalankan Timun Mas Simpan hidup Anda!." kata ibunya. Buto ijo marah. Dia tahu para petani ingin melanggar janji mereka. Dia mengejar Timun Mas pergi. Buto Ijo itu semakin dekat dan dekat. Timun Mas kemudian membuka tas dan melemparkan segenggam garam. Ini menjadi laut. Buto Ijo harus berenang untuk menyeberangi laut. Kemudian, Mas Timun melempar beberapa dingin. Ini menjadi hutan dengan pohon-pohon. Pohon-pohon telah duri tajam sehingga mereka menyakiti Buto Ijo. Namun, ia masih bisa mengejar Timun Mas. Timun Mas mengambil hal-hal ajaib ketiga. Itu adalah biji mentimun. Dia melemparkan mereka dan menjadi kebun mentimun. Tapi Buto Ijo masih bisa melarikan diri dari lapangan. Kemudian hal-hal ajaib terakhir ia di kantong. Itu adalah pasta udang atau terasi. Dia melemparkannya dan menjadi rawa besar. Buto Ijo masih berusaha berenang rawa tapi ia sangat lelah. Kemudian ia tenggelam dan mati.Timun Mas kemudian segera pulang. Para petani sangat senang bahwa akhirnya mereka bersama lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar